Senin, 06 Oktober 2014

SETENGAH HATI



SETENGAH HATI
Dingin sekali bukan cuaca melainkan hatiku. Kutelusuri semua yang pernah ku telusuri dulu 5th lalu, tidak  terasa seperti puluhan tahun lamanya karena kuhadapi dan kujalani sendiri, kuingat lagi memori-memori kelam. Karna surat itu, surat minggu lalu aku benar-benar bergetar saat membacanya. Surat dari seorang istri yang mencintai suaminya yang merelakan ½ hatinya untuk menerima kehadiran wanita lain untuk suaminya.
            Saat aku tau ahsan jatuh sakit dan koma sudah lebih 1bln, akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke pesisir kota dimana aku tumbuh besar bersama hangatnya keluarga, aku berada di dermaga tempat dimana kata orang kau selalu berada disini, termenung menatap ombak-ombak, mengenang aku ataukah kau hanya mencoba mengubur tentang ku?. “menantimu calon penyempurna hatiku,syifa” tulisan itu aku temukan di kayu pembatas dermaga tempat ku bersandar.
            Saat itu juga aku langsung menjenguk ahsan di rumah sakit, aku bertemu dengan yasmin istri ahsan yang sedang menangis, ia melontarkan kata maaf yang begitu tulus. Yasmin tau bahwa sebenarnya ahsan tidak mencintainya tapi hanya aku yang ahsan cintai, hanya aku? Tapi itu dulu atau sampai sekarang?, aku harus kembali kedunia ku. Dunia tanpa ahsan, dunia dimana aku selalu menghadapi dan menjalani hidupku sendiri.
            Ku titipkan surat untuk ahsan “Assalamualikum ahsan, kau adalah laki-laki yang begitu tangguh dan tampan sekarang, apalagi dengan bidadari cantik pilihan mu yang selalu menjaga dan menemani mu setiap hari. Seharusnya kau bersyukur, aku harus pergi ahsan ku mohon jangan jadikan aku alasan bahagiamu yang tak sempurna. Jaga yasmin baik-baik ahsan. Aku bahagia dengan kesendirian ini. Tertanda teman kecilmu syifa”
Sebelum aku pergi, aku sempatkan berada di dermaga kulirik ada pesan singkat baru di hp ku “mbak syifa mas ahsan sudah sadar ku mohon mbak kembalilah ke rukah sakit, kembalilah ke rumah mu yang sebenarnya mbak”. Setelah aku membaca pesan tersebut langsung aku hapus sms itu, ku patahkan SIM card ku, aku bahagia saaat ini. Ku buka lagi selembar kertas dari dokter kandung yang 5th lalu memeriksaku “rahimku positif tidak dapat mengandung janin”
tamat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar