CINTA
Malamku takkan seindah dulu kekasih
takkan ada lagi,dia telah memilih jodoh pilihan keluarganya yang jauh lebih
mapan dan baik, ini salah ku telah mengabaikan mu karena lebih mementingkan
kesibukan tanpa ada batas waktu, kulihat Indry begitu cantik ,beruntung sekali lelaki
di sebelahnya “Aku berharap kau mendapatkan kebahagiaan dalam hidup mu hari ini
dan selamanya Indry semoga menjadi keluarga sakinah mawadah warohmah”
“Amin,
terimakasih mas Reyhan” sudah 2 tahun lebih aku menjalin kedekatan dengannya
tapi aku selalu mengabaikannya , dan tak memberi kepastian hubungan
dengannya.Hari-hari ku hanya di temani peralatan-peralatan medis , keramaian
penderitaan dan teriakan akan keperihan. Perjalanan ku hanya pekerjaan dan
pekerjaan sehingga ku lupa usiaku ini telah beranjak 28 tahun.
Sungguh
aku butuh seorang pendamping “tok tok” suara ketukan pintu memecah lamunan ku “ya
masuk“ , “ini dokter ada pasien” saat aku melihat pasien ku ada yang berbeda
dengan wanita ini “apa keluhannya mbak?” suaraku sedikit bergetar “akhir-akhir
ini saya sering pusing, kemarin saya minum obat penambah darah tapi tak ada
perubahan” ucapnya begitu lembut “suster siapkan sphygmomanometer dan jarum
suntik”.
Terik
matahari membakar energi aku harus menunggu kendaraan umum di trotoar menuju RS
karena motor yang aku kendarai mogok, kemudian aku bertemu dengan temanku yaitu
fadil dan dia ingin memperkenalkan aku dengan istri dan anaknya yang berada di
masjid, kamipun ke masjid di seberang jalan. Saat bertemu dengan anak dan
istrinya aku juga dikenalan dengan teman dari istri fadil namanya Ratna.
“eh maaf
mas reyhan” panggilan itu memberhentikan langkah ku saat ingin melangkah keluar
masjid “oh ya ini mas reyhan kan? Dokter di RS islami, ucapnya ternyata dia adalah pasien yang pernah aku
kagumi ketika pertama kali bertemu “ini berarti pertanda bahwa kalian ber 2
jodoh” kata fadil. Malam ini aku begitu gelisah, fadil menelpon ku dia berkata
ingin menjodohkan ku dengan ratna,abi ratna mendesak agar segera menikah.
Bahagia bercampur keraguan,keesokan
harinya aku di dampingi fadil kerumah ratna dan berbincang-bincang dengan kedua
orang tuanya. Seminggu setelah kejadian itu aku beserta keluarga ku kerumah
ratna dan meminangnya, lima bulan berlalu aku dan ratna telah sah menjadi
sepasang suami istri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar