Sekarbungoh
Desa sekarbungoh merupakan desa
yang terletak di dekat pantai laut selat jawa. Lingkungannya segar karena
banyak pepohonan yang ditanam warga di setiap rumah, salah satunya adalah pohon
mangga yang bisa diambil hasilnya. Pohon mangga di sekarbungoh ini hasilnya
bisa dipetik disaat bulan puasa hal ini karena buahnya musiman tiap tahun
sekali.
Kini desa sekarbungoh
pertumbuhan ekonominya sedang meningkat hal itu disebabkan adanya jembatan
suramadu yang mempermudah jalan meneuju kota surabaya. Mata pencaharian daerah
ini mayoritas nelayan. Hasil nelayannya bisa langsung dijual dipasar-pasar
terdekat seperti pasar Labang dan pasar Klelah.
Konon terbentuknya desa
sekarbungoh dikarenakan ada sebuah kembang berwarna ungu namun ada banyak versi
dalam cerita tersebut salah satunya dalam cerita berikut. Dulu sekarbungoh ini
adalah perairan dangkal dan banyak kapal belanda yang melintasi perairan ini.
Suatu ketika ada sebuah kapal yang kandas di perairan tersebut menabrak sebuah
batu besar yang membuat sang kapten dan kawan-kawan meninggal. Setelah
bertahun-tahun akhirnya terbentuklah sebuah desa yang diakibatkan air laut yang
semakin surut.
Tidak lama kemudian ada
seseorang pengembara yang mancari air untuk berwudhu’ di sebuah kullah untuk
sholat magrib. Secara tidak disadari setelah berwudhu’ di kullah (sungai kecil)
ternyata airnya berubah menjadi ungu. Sang pengembara itu penasaran dari mana
datangnya air warna unugu itu sehingga dia mengikuti arus kedatangannya air.
1000 meter dari sungai itu
ternyata pengembara melihat sebuah kapal kuno bersama kaptennya yang meninggal
dengan darahnya berceceran berwarna ungu dan ditumbuhi tanaman bunga berwarna
ungu juga. Peristiwa kapal itu sampai kini masih menjadi misteri dimana katanya
hanya orang tertentu berhati bersih yang dapat melihat kapal tersebut tiap
malam jum’at pada saat tiba waktu maghrib.
TAMAT