Minggu, 21 September 2014

Merajut Hati



Merajut Hati

Aku adalah seorang mahasiswi, usia ku 22 tahun “Assalamualaikum anis,lagi di kosan tidak?” sapa mbak yanah di balik telfon genggam ku “waalaikumsalam iya mbak ini lagi bersih-bersih, ada apa ya mbak?”jawab ku “ada yang ingin mbak sampaikan pada mu”  “ iya mbak ke kosan aja” , “ya sudah nanti mbak kesana, Assalamualaikum?” “Waalaikumsalam mbak, aku melanjutkan mebereskan kamar ku.

            Lalu aku menyiapkan minuman dan kue-kue kering untuk menjamu kedatangan mbak yanah, mbak yanah adalah sahabat ku yang sangat ramah, menyenangkan dan baik hati, mbak yanah sudah menikah ketika ia berusia 24 tahun dan sekarang ia berusia 26 tahun, ia sudah memiliki 2 anak yang masih kecil nan menggemaskan “Assalamualaikum” mbak yanah mengetuk pintu kos, “Waalaikumsalam mbak”.

Aku membukakan pintu dan mempersilahkan mbak yanah “silahkan masuk mbak”, “ini sedikit camilan maaf hanya ini yang bisa di hidangkan” menyodorkan kue kering dan teh hangat. “makasih anis” mbak yanah meminum seteguk teh hangat. “Usia kamu berapa anis?”,“22 tahun mbak” jawabku singkat “ kemarin sore ada seorang laki-laki yang ingin meminang mu. Usianya 25 tahun dia berasal dari luar kota lulusan Universitas Jember, sekarang dia bekerja di Bogor”.

Aku terdiam sejenak tangan ku gemetar antara siap dan tidak siapuntuk menikah diusia yang masih cukup muda, “ aku pulang dulu ya anis?” , “ iya mbak”   “aku tunggu keputusan mu tiga hari lagi” “ insyaallah mbak” , “Assalaamualaikum” “waalaikumsalam” jawab ku  . Tiga hari berlalu , aku mulai yakin dengan jawaban ku, aku mulai mengambil genggaman telfon dan mengirim pesan singkat kepada mbak yanah.

            Akhirnya kami bertemu di taman “ subhanallah semoga jawaban ini jauh dari godaan syaiton ya nis?” kata mbak yanah “ insyaallah mbak, setelah aku melihat biodata yang mbak berikan kemarin, identitas itu mirip sekali dengan mas aditya terbukti asal sekolah yang sama dengan ku tapi lain tingkatan SMA, sejujurnya aku memendam rasa pada mas aditya ketika ia mengisi kajian di SMA aku sangat kagum dengannya” , “ iya semoga ini menjadi berkah” mbak yanah menepuk bahuku lembut.

                                                                                      tamat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar