Minggu, 30 November 2014

Asal Usul Desa Gili



Asal Usul Desa Gili

Menurut salah satu tokoh masyarakat setempat bapak Moh Kholil, asal usul nama Gili Timur berasal dari kali (sungai) yang bersumber dari mata air sebelah timur jalan raya. Konon dahulu kala pada masa pemerintahan Pangeran Cakraningrat 1, terdapat tiga bersaudara yang dianggap suci yaitu, Baju (orang suci) bernama Achmad, Tarhes yang dikenal dengan nama Buju Bendo dan Robbo yang dikenal dengan sebutan Buju Markun.
Suatu hari ketiga saudara tersebut bertapa untuk mendapatkan air di salah satu dusun yang lebih kita kenal saat ini dengan nama dusun Sumber. tidak lama kemudian muncul sumber mata air yang berwarna kuning. Sumber mata air tersebut suatu kola dan lama kelamaan air semakin jernih. Pada saat itu sumber mata air tersebut tidak hanya berfungsi sebagai sarana mandi oleh masyarakat setempat tetapi juga konon airnya juga dipercaya dapat dijadikan obat segala macam penyakit.
Selanjutnya Buju Achmad menetap di Dusun Sumber yang sekarang disebut nama Desa Gili Timur (Gili = air yang mengalir di sebelah timur jalan raya). Begitulah cerita dari narasumber yang saya terima. menurut beliau nama Gili Anyar tidak terlepas dari sejarah desa Gili Timur. Hal ini karena pemberi nama desa ini tidak lain adalah Buju Robbo atau nama aslinya Markun. Buju Robbo  pada saat itu tinggal di Dusun Natporan, yaitu bagian dari desa yang sekarang dikenal dengan nama Gili Anyar.
Buju Robbo (Markun), yang tinggal di Dusun Natporan yaitu dusun yang terletak di sebelah barat jalan raya, membutuhkan air untuk mengairi sawah di dusun tersebut. Oleh karena itu, Buju Markun meminta bantuan kepada saudaranya yang lain yang berada di desa Gili Timur untuk mengatasi masalah tersebut. Dari pertemuan tersebut, Buju Achmad memperbolehkan Buju Markun mengaliri airnya ke sebelah barat jalan raya.
Dengan tongkat yang dibawanya, dia kemudian menggoreskan tongkatnya di atas tanah, mulai dari Sumber Kuning, kemudian melintasi sawah dan rawa-rawa di sebelah barat. Seketika itu terjadi kejadian. Tanah goresan tongkat tadi membelah dan membentuk sungai kecil yang sangat banyak airnya mengalir kea rah barat menju Dusun Natporan. Orang Madura menyebutnya dengan “ Aeng Agili Anyar “Lalu Buju tersebut mengatakan bahwasanya desa ini diberi nama Gili Anyar.

Tamat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar