TAUBAT
SEORANG BANCI
Anggreyni adalah nama panggilan dari
seorang gadis desa berusia 21 tahun, setiap selesai shalat magrib ia harus
mengajar mengaji anak-anak di masjid. “Astaghfirullah......!!!” tiba-tiba saja
gadis itu terjatuh saat ia akan berjalan pulang di tengah gelapnya malam
“haaahhh.....?!!” anggreyni begitu kaget ketika yang menabraknya tersebut
adalah seorang banci, beliau seorang laki-laki yang berparas wanita yang
memiliki sifat ceria,humoris dan murah senyum.
“Aduh maaf eke gak sengaja, mabak tolongin
eke donk?!!...” “ohhh O_o waduh lain kali hati-hati,maaf saya gak bisa nolongin
kamu”, “sekali ini saja mbak,eke lagi di kejar-kejar preman kampung” “ya
udah...,kalau gitu ikut saya ya”. Akhirnya anggreyni mengamankan si banci di
rumahnya, setelah di rasa cukup aman dan tenang si banci itu pulang dan tak
lupa ia berterima kasih pada si gadis yang menolongnya itu.
Keesokan
harinya, anggreyni melakukan rutinitasnya seperti biasa ia selalu mengajar
mengaji di masjid. Tiba-tiba saja datang seorang banci yang semalam meminta
tolong kepadanya ikut nimbrung dengan anak-anak, anak-anak hanya melirik dan
merasa aneh dengan kejadian tersebut. Di lihatnya si banci oleh anggreyni,
tampak sekali ada ketenangan batin yang terlihat di wajah sang banci ketika
mendengar anak-anak mengaji.
Setelah selesai mengaji anak-anak
tersebut menutup majelis dengan membaca do’a dan bersalam-salaman, tetapi tidak
dengan banci tersebut dia buru-buru meninggalkan masjid mungkin merasa malu
dengan gadis tersebut. Setiap hari ia selalu ikut dalam majelis tersebut,
ketika giliran mengaji ia sekali-kali melirik kanan-kiri was-was karena takut di
ejek oleh anak-anak di sekitarnya.
Gagal,coba lagi,gagal,coba lagi!!!
Begitu seterusnya. Akhirnya tidak terasa malampun tiba dia di sarankan oleh
pengurus masjid untuk tinggal di asrama dan menjadi pengurus masjid, tanpa
berfikir lama ia menganggukkan kepala yang menandakan bahwa ia setuju denagan
usulan tersebut. Waktu terus bergulir perlahan-lahan ia meninggalakan pakaian
wanita, ia terus memperhatikan dirinya di depan cermin ketika memakai bajukoko
dan kopiah.
Tiba-tiba ia meneteskan air mata, ia
begitu menyesal atas tindakannya selama ini. Itulah yang dinamakan Hidayah dari
Allah SWT, sudah 4 bulan lamanya ia mendalami agamanya,banci itu sudah hijrah
menjadi lebih baik dan meninggalkan masa lalunya yang begitu suram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar