Jumat, 14 November 2014

TAUBAT SEORANG BANCI



TAUBAT SEORANG BANCI

        Anggreyni adalah nama panggilan dari seorang gadis desa berusia 21 tahun, setiap selesai shalat magrib ia harus mengajar mengaji anak-anak di masjid. “Astaghfirullah......!!!” tiba-tiba saja gadis itu terjatuh saat ia akan berjalan pulang di tengah gelapnya malam “haaahhh.....?!!” anggreyni begitu kaget ketika yang menabraknya tersebut adalah seorang banci, beliau seorang laki-laki yang berparas wanita yang memiliki sifat ceria,humoris dan murah senyum.

         “Aduh maaf eke gak sengaja, mabak tolongin eke donk?!!...” “ohhh O_o waduh lain kali hati-hati,maaf saya gak bisa nolongin kamu”, “sekali ini saja mbak,eke lagi di kejar-kejar preman kampung” “ya udah...,kalau gitu ikut saya ya”. Akhirnya anggreyni mengamankan si banci di rumahnya, setelah di rasa cukup aman dan tenang si banci itu pulang dan tak lupa ia berterima kasih pada si gadis yang menolongnya itu.

         Keesokan harinya, anggreyni melakukan rutinitasnya seperti biasa ia selalu mengajar mengaji di masjid. Tiba-tiba saja datang seorang banci yang semalam meminta tolong kepadanya ikut nimbrung dengan anak-anak, anak-anak hanya melirik dan merasa aneh dengan kejadian tersebut. Di lihatnya si banci oleh anggreyni, tampak sekali ada ketenangan batin yang terlihat di wajah sang banci ketika mendengar anak-anak mengaji.

          Setelah selesai mengaji anak-anak tersebut menutup majelis dengan membaca do’a dan bersalam-salaman, tetapi tidak dengan banci tersebut dia buru-buru meninggalkan masjid mungkin merasa malu dengan gadis tersebut. Setiap hari ia selalu ikut dalam majelis tersebut, ketika giliran mengaji ia sekali-kali melirik kanan-kiri was-was karena takut di ejek oleh anak-anak di sekitarnya.

         Gagal,coba lagi,gagal,coba lagi!!! Begitu seterusnya. Akhirnya tidak terasa malampun tiba dia di sarankan oleh pengurus masjid untuk tinggal di asrama dan menjadi pengurus masjid, tanpa berfikir lama ia menganggukkan kepala yang menandakan bahwa ia setuju denagan usulan tersebut. Waktu terus bergulir perlahan-lahan ia meninggalakan pakaian wanita, ia terus memperhatikan dirinya di depan cermin ketika memakai bajukoko dan kopiah.

         Tiba-tiba ia meneteskan air mata, ia begitu menyesal atas tindakannya selama ini. Itulah yang dinamakan Hidayah dari Allah SWT, sudah 4 bulan lamanya ia mendalami agamanya,banci itu sudah hijrah menjadi lebih baik dan meninggalkan masa lalunya yang begitu suram.
tamat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar