BELAJAR
BERENANG
Suatu
ketika saat umur saya baru berusia 14 tahun dan saya masih duduk di bangku
kelas sembilan sekolah menengah pertama, waktu itu saya belum bisa
berenang.What?? seharusnya sih,seumur saya sudah bisa berenang, tapi mau gimana
lagi?!! Toh itu semua karena saya masih trauma akibat di dorong oleh teman
sekelas yang iseng + jail waktu sekolah dasar yang lagi belajar renang.
Setiap rabu
di kelas saya selalu ada jadwal penjaskes, saya masih ingat betul guru yang
mengajari saya olahraga namanya adalah ibu upik, selain cantik, ibu upik juga
energik dalam urusan olahraga seperti baskes,bola voli,sepak bola,bulu tangkis
dan lain sebagainya. Beliau cukup handal dalam hal seperti itu,
WOW............. saat itu ibu upik memberikan materi renang, begitu resah saat
ibu upik mulai menjelaskan meteri tersebut.
Begitu
takut apabila ibu upik sampai mengatakan akan di adakannya “PRAKTEK”, cukup
berdo’a dalam hati semoga saja tidak akan diadakannya praktek. Namun Tuhan
berkata lain ibu upik sudah mengatakan
akan diadakannya praktek renang untuk materi yang satu ini, Hahhhh...... o_O
semua teman-teman yang sekelas dengan saya begitu senang,gembira sambil
bertepuk tangan dan ada juga yang melompat-lompat.
Sayapun
hanya bisa menghela nafas dan pasrah, begitu malang nasib ini -_- sebenarnya sih saya ingin sekali bolos tak
mengikuti praktek kali ini, namun pikiran itu harus saya buang jauh-jauh,
karena apa? Untuk materi ini ibu upik akan mengambil nilai tugas ke-1 dengan
praktek renang. Minggu depan adalah hari dimana saya harus menjalani praktek
renang, tak apalah mungkin ini adalah jalan saya agarbisa berenang.
Waktu
terus bergulir, akhirnya waktu praktek renangpun tiba. Kami semua berangkat
dari rumah masing-masing menuju banyu biru yang sudah kami boking oleh kelas
kami, ibu upik sudah menunggu saya dan teman-teman, kami semua diwajibkan
melakukan pemanasan setelah itu kami diajarkan berenang gaya dada,punggung dll,
namun saya belum berani tapi ibu upik
selalu memberikan motivasi.
Akhirnya sayapun memberanikan diri,
awalnya melakukannya dengan perlahan-lahan. Namun saya kurang cepat dalam
pengambilan nafas, untung saja ada bu upik yang menolong menarik tangan saya ke
atas, kalau tak ada mungkin nyawa saya bisa hilang. Saya
terus berusaha dan membuang rasa takut itu, guru dan semua teman
menyemangatiku, akhirnya saya pun bisa berenang juga Yeahhhhhh...............
tamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar