Minggu, 23 November 2014

MENJADI PETUGAS UPACARA



MENJADI PETUGAS UPACARA

      Setiap hari senin pagi biasanya di sekolah di gelar upacara bendera, semua siswa-siswi berbaris dengan rapi di halaman sekolah. Guru-guru berdiri berjejer di depan, ada guru yang di daulatkan menjadi pembina upacara, ada pula siswa yang di daulatkan sebagai petugas upacara, mulai dari pemandu acara atau MC, pemegang teks pancasila, pemandu lagu, pemimpin upacara, pembaca UUD 1945, pembaca do’a, pembawa dan pengibar bendera merah-putih.

      Masing-masing kelas biasanya mendapat giliran untuk menjadi petugas upacara setiap hari senin dan kelas paling baik menjadi petugas upacara akan di umumkan dan mendapat hadiah dari pembina upacara. Menjadi petugas upacara adalah momen yang begitu mengesankan, petugas upacara biasanya latihan sebelum tampil, saat itu saya di tunjuk oleh wali kelas sebagai pemandu acara atau bisadi sebut dengan MC.

      Menjadi suatu kebanggaan tersendiri saat di tunjuk menjadi petugas upacara. Biasanya pelajar yang di tunjuk sebagai petugas upacara di sekolah akan di cap oleh guru dan sesama teman sebagai murid yang teladan, namun masih banyak juga yang tidak mau menjadi petugas upacara saat di tunjuk oleh guru atau wali kelasnya, alasan mereka adalah malu,takut salah ataupun tidak bisa menghadapi rasa gugupnya saat tampil di depan.

      Padahal masih banyak hal positifnya ketika menjadi petugas upacara misalnya menguji mental, melatih kepercayaan diri dan rasa tanggung jawab yang penuh. Awal menjadi MC saya begitu gugup takut salah pengucapan malah akan di tertawakan siswa-siswi lain, rasa resah dan gugup bersatu dengan keringat dingin mengalir di pelipis, saat berbicara semua mata tertuju pada saya.

      Rasa takut, gugup, dan resah saya buang semua perasaan itu . saya harus percaya diri dan tampil baik dengan semaksimal mungkin, saya tak mau mengecewakan guru dan teman-teman saya apalagi sampai mempermalukan. Di awal-awal gugup, dipertengahan acara sudah mulai tenang dan diakhir upacara berlangsung rasa gugup pun datang kembali, untung sudah mau selesai kalau tidak, mungkin saya bisa salah dalam pengucapan kata. Itulah pengalaman pribadi saya saat menjadi petugas upacara.

tamat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar